Wirausaha Inovatif Berbasis Sosial dan Lingkungan (WIBSL)

01 Agustus 2014

Wirausaha Inovatif Berbasis Sosial & Lingkungan 2015

Program Wirausaha Inovatif Berbasis Sosial dan Lingkungan (WIBSL) diluncurkan pertama kali pada bulan November 2014-Agustus 2015.

Program ini merupakan kerja sama Yayasan Inovasi Teknologi (INOTEK) dan PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) di bawah payung program Sampoerna Untuk Indonesia. WIBSL bertujuan untuk meningkatkan kapasitas bisnis pelaku usaha kecil menengah (UKM) dalam aspek sosial & ekonomi.

UKM mempunyai peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi karena UKM menjadi salah satu pendorong upaya pelestarian alam melalui usaha ramah lingkungan serta pemberdayaan komunitas dengan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat di sekitarnya. Namun UKM juga mempunyai tantangan dan kendala dalam menjalankan usahanya, antara lain adalah akses terhadap pendanaan dan kapasitas untuk berdaya saing. Berdasarkan hal tersebut INOTEK dan PT. HM Sampoerna Tbk bekerjasama meluncurkan program Wirausaha Inovatif Berbasis Sosial dan Lingkungan (WIBSL).

Program Wirausaha Inovatif Berbasis Sosial dan Lingkungan terdiri dari rangkaian acara antara lain pencarian UKM yang berwawasan sosial dan lingkungan, pelatihan, pendampingan, perluasan jaringan usaha, dan penguatan bisnis. Program tersebut telah dilaksanakan di tujuh kota di Indonesia yaitu Surabaya, Malang, Jember, Yogyakarta, Semarang, Bandung dan Palembang dan bekerjasama dengan para pemangku kepentingan yang meliputi perguruan tinggi, pemerintah daerah, dinas terkait, UKM, dan lembaga pegiat kewirausahaan berbasis sosial dan lingkungan di tiap lokasi.

Sejak diluncurkan sampai dengan akhir program di bulan Agustus 2015, program Wirausaha Inovatif Berbasis Sosial dan Lingkungan telah berhasil menjaring lebih dari 100 UKM untuk berpastisipasi. Dari ratusan peserta yang telah mendaftar, terpilih 21 UKM yang mendapatkan kesempatan untuk memperoleh bimbingan lebih lanjut tentang bagaimana cara melakukan presentasi usahanya secara ringkas, sistematis di depan calon mitra maupun calon investor (business pitch).  Dari 21 UKM terpilih, 10 UKM diantaranya mendapatkan peluang untuk mempresentasikan usahanya di depan calon mitra maupun calon investor dalam acara Forum Investor. Di akhir acara, terpilih tiga UKM terbaik, yaitu SAS Indomerapi Yogyakarta, Heystartic Surabaya, dan Sentra Pemuda Taruna Purba Mandiri Yogyakarta.

Seluruh UKM terpilih dan tiga UKM terbaik tidak hanya mendapatkan manfaat berupa dukungan bagi pengembangan usaha, melainkan juga perluasan jaringan usaha serta terbukanya akses kepada investor potensial dan juga mendapatkan dana hibah senilai Rp. 50. 000. 000

Wirausaha Inovatif Berbasis Sosial & Lingkungan 2016

Kesadaran akan penting UKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan lebih jauh lagi dapat menjadi salah satu upaya pendorong kelestarian lingkungan alam, mendorong PT HM Sampoerna bekerjasama dengan Yayasan Inotek menjalankan kembali program “Wirausaha Inofatif Berbasi Sosial dan Lingkungan” di tahun 2016.

Rangkaian kegiatan Program WIBSL 2016 meliputi sosialisasi, pelatihan seleksi, pendampingan dan penghargaan terhadap UKM – UKM yang  memiliki kepedulian sosial dan menjaga pelestarian lingkungan. Untuk WIBSL 2016 cakupan wilayah diperluas menjadi 6 Provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan menyelenggarakan pelatihan di 9 kota yaitu Bekasi, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Banyuwangi, Palembang, dan Mataram.

Program Pelatihan telah berhasil meningkatkan kapasitas 464 UKM melalui pelatihan dengan topik e-marketing, perpajakan, public relation untuk UKM, rencana pengembangan usaha, dan value proposition. Ditahun 2016 jumlah peserta yang mendaftar berjumlah 112 UKM. Dari peserta yang mendaftar, terpilih 20 UKM yang mendapatkan kesempatan untuk memperoleh bimbingan lebih lanjut tentang bagaimana cara melakukan presentasi usahanya secara ringkas, sistematus di depan calon mitra maupun calon investor (business pitch).

Dari 20 UKM terpilih, 10 UKM diantaranya mendapatkan peluang untuk mempresentasikan usahanya di depan calon mitra dan calon investor dalam acara Penjurian 10 Finalis dan mengikuti pameran Pusat Pelatihan Kewirausahaan Expo 2016 di Pasuruan, Jawa Timur. Di akhir acara, terpilih 3 UKM terbaik, yaitu Sampahkoe (Jawa Barat), PT. Pandawa Agri Indonesia (Jawa Timur), dan Masper Food (Jawa Barat). Seluruh UKM terpilih dan 3 UKM terbaik  mendapatkan dana hibah  sebesar  Rp. 10 juta untuk 20 Semifinalis Terbaik dan Rp 50 juta untuk 3 Pemenang Terbaik. Tidak hanya itu seluruh UKM terpilih mendapatkan manfaat berupa dukungan bagi pengembangan usaha dan juga  perluasan jaringan usaha serta terbukanya akses kepada investor potensial.

Diharapkan melalui program ini semakin tumbuh UKM – UKM berwawasan sosial dan lingkungan yang memainkan peran penting untuk mengatasi tantangan ekonomi, sosial, maupun lingkungan alam di Indonesia.

Wirausaha Inovatif Sumatera  2017

Di tahun 2017, dalam rangka mendukung potensi lokal dan penguatan ekonomi daerah, Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (INOTEK) dan PT. HM Sampoerna Tbk bekerjasama meluncurkan program “Wirausaha Inovatif Sumatera (WIS)” yang dimulai bulan Januari 2017.

Program WIS terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan yaitu: Sosialisasi Program, Pelatihan Peningkatan Kapasitas Bisnis, Seleksi dan Penjurian.

Program WIS bertujuan untuk meningkatkan kapasitas bisnis pelaku usaha kecil menengah (UKM) di 6 Provinsi di Sumatera, yaitu: Aceh, Sumatera Utara, Suamtera Selatan, Sumatera Barat, Riau dan Lampung.

Sebanyak 307 UKM telah mengikuti kegiatan pelatihan yang diselenggarakan di 6 kota yaitu, Medan, Banda Aceh, Padang, Palembang, Bandar Lampung dan Pekanbaru, dari bulan April sampai Mei 2017. Total 94 UKM telah mendaftar untuk mengikuti kompetisi bisnis WIS, dan telah dipilih 3 UKM terbaik untuk setiap provinsi, dimana proses seleksi dan penjurian telah dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan awal September 2017. Lebih lanjut peserta yang masuk seleksi untuk mengikuti pemilihan 3 UKM terbaik juga mendapatkan pendampingan bisnis (business caching).   

Selain mendapatkan pengetahuan untuk meningkatkan kapasitas bisnis, peserta program WIS juga mendapatkan manfaat dengan perluasan jejaring. Peserta UKM yang sering kesulitan untuk mendapatkan tempat memasarkan produknya dipertemukan dan dihubungkan dengan toko – toko retail yang bergabung dalam Sampoerna Retail Community.

Melalui program WIS juga diharapkan pelaku UKM di 6 Provinsi di Sumatera dapat mengembangkan dan meningkatkan inovasi dalam menjalankan usahanya, sehingga bisa mengangkat potensi lokal menjadi berdaya saing dan membuka lapangan pekerjaan bagi lingkungan sekitar.

Related Article